Minggu, 30 Mei 2010

Perbedaan Hemat Dan Pelit Dalam Keuangan

Berlaku hemat acapkali dikesankan hidup yang menderita dan sengsara, dan orangnya lazim di juluki si pelit bin bakhil.Sebaliknya, bersikap boros di anggap memiliki hidup yang bahagia dan menyenangkan,hingga orangnya di panggil si royal.Hemat adalah berhati-hati dalam membelanjakan uang alias tidak boros.Sedangkan kata pelit, itu sama dengan kikir.Makna hemat dan pelit itu begitu terang titik perbedaannya,demikian makna secara bahasa.

Seorang yang ingin hidup hemat seyogyanya harus terlebih dahalu memiliki kesadaran antara kebutuhan dan keinginan ; antara yang penting dan tidak penting ; antara yang utama dan tidak utama.Sebagai contoh, saat kondisi keuangan anda tidak stabil,tapi anda ingin mengganti HP Anda dengan Black Berry demi sebuah gengsi,maka Anda terasuk bukan orang yang hemat.Kenapa... ? sebab, HP yang anda miliki pun sudah cukup untuk berkomunikasi seperti,sms,dan internetan.
Sedangkan pelit adalah, seorang yang bahkan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri pun enggan mengeluarkan uang.

Jadi, titik persoalannya bukan lagi membedakan antara kebutuhan dan keinginan, tetapi hampir tidak mau mengeluarkan uang.uang hanya di simpan, tidak jelas peruntukannya untuk apa.Bagi orang pelit, jangankan membantu orang lain,membantu diri sendiri saja tidak mau. Ketika perilaku pelit terus barada dalam diri,maka sebenarnya kebebasan finansial tidak pernah di raih.Kenapa?Karena yang di maksut kebebasan finansial adalah ketika seseorang sudah tidak memikirkan uang lagi untuk memenuhi kebutuhan.
Sementara orang yang pelit selalu merasa kurang dan memikirkan uang terus,ia selalu merasa kekurangan dan berpikir sepuluh kali untuk mengkomsumsi sesuatu demi kebutuhan sendiri.

Perilaku boros merupakan sikap yang sama celanya dengan pelit.Efek bersikap boros dan konsumtif ini bukan hanya menyiksa diri sendiri,yakni membuat kondisi keuangan Anda tak menentu,kesusahan dan menderita di kemudian hari,tapi juga membuat kesenjangan sosial.Orang yang tidak memiliki rezeki berlebih,atau mereka yang miskin dan fakir,akan merasa terluka jiwanya bila Anda bersifat demikian.Hidup yang boros itu akan semakin mengeraskan hati Anda,akan semakin membuat Anda jauh dari Allah Swt..subhanallah..

Allah Swt berfirman''sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri,yaitu orang-orang yang kikir dan menyuruh orang lain berbuat kikir dan menyembunyikan karunia Allah yang telah di berikan-NYA kepada mereka''.

Hemat itu sejatinya,berlaku hidup bersahaja dan sederhana,hidup di tengah-tengah;tidak pelit,pun tidak boros.Seorang muslim yang hemat bukan tidak mampu bersikap konsumtif dan boros.Ia sesengguhnya mampu,namun ia tahan nafsu itu lantaran ia takut dibenci Allah dan ingin mengikuti jejak Nabi Muhammad saw.Ia lebih memilih membelanjakan harta untuk hal-hal kebaikan di jalan Allah.

Sabda Rasullullah''Orang yang berhasil adalah orang yang beramal atas dasar prinsip-prinsip Islam dan hidup berdasarkan kebutuhan yang sederhana''.
Hidup hemat bukan hanya akan di sayang Allah,tapi juga salah satu bentuk pendidikan sosial di masyarakat untuk menghilangkan kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin.Wallahu'alam bilshawab...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar