Sabtu, 08 Mei 2010

Menjual Bayi Mengobral Kemiskinan

Merebak nya kasus penjualan bayi menyentakkan banyak pihak,tentang lunturnya penghargaan terhadap nilai kemanusiaan serta merosotnya rasa tanggung jawab.
Banyak pihak mengecam jual-beli tersebut.Tetapi pihak pelaku tak kalah keras menepis tudingan.Mereka menolak di sebut menjual bayi ,karena yang di lakukan itu hanya "pindah tangan kepemilikan anak'' atau dalam istilah halusnya ''pengalihan hak asuh anak'' .Apapun sebutan nya,bagi bayi-bayi tak berdosa itu telah di pisahkan dari orang tuanya saat mereka amat membutuhkan belaian kasih.
Indonesia termasuk yang di gandrungi sindikat perdagangan bayi.Sebagian besar bayi-bayi itu di perjual-belikan hingga ke manca negara.Alasan penggantian biaya persalinan dan supaya anak lebih baik, acap di jadikan topeng menutupi praktek keji.Para orang tua terlalu yakin bayinya akan lebih sejahtera bersama orang lain,betulkah demikian? Masyaallah.....
Ambil saja contoh,Nisa yang baru 2 tahun sudah punya bekas luka sepuluh senti meter di kepala dan dahinya.Tubuh nya kurus kering,tak bisa bicara,dan takut bersuara.Semula ia di ambil sebagai anak angkat oleh pasangan yang tinggal di perumahan real estate.Tapi setelah mereka punya bayi,Nisa malah tak di beri makan,minum,di hajar,di kurung dalam toilet dan meneima perlakuan sadis lain nya.Karena sudah tak di butuhkan lagi,Orang tua angkat yang mengaku mu'alaf itu berniat menyerah kan balita malang itu ke panti asuhan kristen.Tapi pengurus pesantren mengetahui nya dan bergegas menyelamatkan nya.Nisa kini mengalami trauma yang luar biasa.Pihak pesantren juga kebingungan,tidak tahu siapa dan dimana orang tua kandung nya.Di sini terbukti,sekalipun di serahkan kepada orang kaya bukanlah jaminan anak bahagia. Dalam berbagai kasus lain nya,anak-anak malang itu sengaja di besarkan untuk di jadikan pekerja kasar tanpa upah.Kalau tumbuh gadis remaja bisa di jual sebagai pemuas nafsu seks,atau organ-organ tubuh mereka di jual dengan amat mahal.Subhanallah....
Bagaimana bisa bayi sekecil itu mampu melindungi diri dari ancaman bahaya sekeji itu?
Betul juga pesan Nabi Muhammad saw ''kemiskinan memang dekat pada kekufuran,bukan miskin materi yang di takutkan,tapi miskin iman dan fakir nurani.Diantara penjual bayi itu bersikukuh mengaku miskin,sementara suaminya menghabiskan sebungkus hingga dua bungkus rokok sehari,yang setara rp 300 ribu sebulan.Lantas di mana miskin nya?. Menjual bayi merupakan perbuatan kejam yang di kutuk agama.Pelakunya telah mendurhakai Allah swt yang telah menitipkan anak kepada mereka,kita pantas khawatir perilaku keji itu bisa mendatangkan murka Tuhan terhadap kita semua.Wahai ibu....Asahlah nuranimu! Induk ayam saja berani melawan kalau ada yang mengambil anaknya.Semestinya ibu yang menenangkan kepanikan suami agar tidak gelap mata menjual anak gara-gara kemiskinan.Pada sayap kasih ibulah bayi-bayi lemah itu mengharap perlindungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar